Investasi yang Anda lakukan tidak selalu mengalami keuntungan, ada kalanya Anda mengalami kerugian. Tetapi di sini tidak semua mental investor siap. Karena itu Anda harus tahu apa yang harus dilakukan apabila investasi merugi, mari temukan jawabannya sekarang. Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Tentunya yang harus Anda hindari adalah perasaan depresi dan putus asa.
Apa yang harus Dilakukan Apabila Investasi Merugi?
1. Melepas saham
Asumsikan Anda sedang investasi saham dan mengalami kerugian. Jika memang Anda sudah mengetahui asal usul kerugian, dan memang perusahaan, yang sahamnya Anda beli, sudah tidak ada potensi lagi. Tidak ada salahnya bagi Anda untuk menjual saham tersebut.
Dengan begitu kerugian yang lebih besar pun dapat Anda hindari. Sesudah saham dilepaskan, keputusan selanjutnya ada di tangan Anda.
Apakah Anda hendak membeli saham perusahaan lain, tentunya memilih yang memiliki resiko lebih rendah. Atau mengatur strategi dulu, dengan mempelajari dari kesalahan yang sebelumnya. Karena pengalaman sebelumnya, Anda jadi tahu mana yang harus Anda perhatikan dari sebuah perusahaan, untuk tahu apakah perusahaan tersebut memiliki masa depan atau tidak.
Dengan begitu kerugian yang Anda derita sebelumnya tidak akan sia-sia.
2. Tetap tenang
Anda juga jangan sampai panik jika investasi merugi. Penting sekali untuk tak emosi atau tetap tenang, sehingga pikiran Anda tetap fokus. Dan Anda dapat mengambil keputusan tidak berdasar emosi tetapi berdasar pertimbangan yang matang.
Solusi yang Anda pilih akan lebih baik jika Anda memutuskannya dengan pikiran tenang.
Anda dapat mencoba untuk cari tahu terlebih dahulu alasan mengapa investasi yang Anda ambil itu mengalami kerugian. Kemudian mengambil keputusan apakah Anda hendak menahan kerugian, atau menjualnya saat itu juga. Karena terkadang harga hanya turun sementara, kemudian bisa saja naik lebih tinggi.
Jadi tidak selalu harga turun itu akan turun terus.
3. Tetap semangat investasi dan tidak menyerah
Banyak investor yang menyerah di tengah jalan, sebelum mereka merasakan keuntungan. Itu karena mereka menyerah setelah mengalami kerugian. Padahal banyak investor awam yang tidak selalu langsung untung pada investasi pertama mereka, walaupun mereka dibantu oleh manajer investasi sekalipun, potensi kerugian masih tetap akan mengintai.
Jika memang sudah menyerah, maka di situ jalan Anda sebagai investor berhenti. Tetapi jadikan kerugian terdahulu sebagai pengalaman.
Dengan begitu ketika Anda melakukan investasi lagi di instrumen yang lainnya, atau mungkin membeli saham perusahaan yang lain, Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Resiko kerugian pun akan dapat diminimalisir.
Apabila jika penyebab investasi Anda mengalami kerugian karena faktor siklus ekonomi makro. Anda tidak perlu khawatir, sebab itu adalah sebuah siklus biasa. Bahkan investor senior pun bisa saja mengalami kerugian ketika kondisi tersebut.
Sesudah masa sulit berhenti, keuntungan akan Anda dapatkan. Lalu apa yang harus Anda perhatikan? Jawabannya adalah cash flow, inflow harus lebih tinggi dibandingkan uang keluar.
4. Mencari instrumen investasi yang lain
Ingat bahwa instrumen investasi tidak hanya satu. Mungkin Anda bisa mencari instrumen investasi yang lain.
Baca Juga : Investasi Jangka Panjang
Atau akan lebih bagus jika Anda melakukan diversifikasi portofolio. Langkah ini dapat Anda ambil khususnya jika Anda mengalami trauma dengan instrumen investasi sebelumnya, di mana Anda mengalami kerugian, apalagi jika kerugian dalam nominal yang besar.