Inforakyat.id – Adanya pandemi yang melanda dunia telah mengubah banyak hal, mulai dari aktivitas sehari – hari hingga gaya hidup masyarakat. Pada era pandemi mengharuskan setiap masyarakat untuk melakukan aktivitas jarak jauh dengan menggunakan teknologi. Oleh sebab itu tren keamanan siber pada akhirnya marak dibahas.
Bagi Anda pengguna internet umumnya yang belajar atau bekerja dengan terlalu banyak memanfaatkan internet, informasi ini tentu akan sangat Anda butuhkan. So, let’s check these information!
Tren Keamanan Siber yang Wajib Diwaspadai
Perlu Anda ketahui bahwa para pelaku kejahatan siber bisa menargetkan calon korban dari berbagai kalangan. Dengan catatan korban yang dituju telah terkoneksi dengan jaringan internet, biasanya target dimulai dari perorangan bahkan hingga tingkat organisasi dan perusahaan.
Akhir – akhir ini juga banyak tren – tren baru yang muncul di dunia maya dan diikuti dengan baying – bayang tindakan kejahatan.
Berdasarkan dari riset yang telah dilakukan oleh tim riset dan analis global perusahaan keamanan siber Kaspersky menjelaskan bahwa sudah ada empat tren teratas dari kejahatan siber pada kawasan Asia Tenggara.
Dari empat tren tersebut, masyarakat dihimbau untuk terus mewaspadai kejahatan yang bertebaran di dunia maya ini. Berikut informasi lengkapnya :
Serangan ransomware

Pada masa pandemi seperti saat ini banyak muncul serangan ransomware yang telah ditargetkan oleh penjuru seluruh dunia. Serangan ransomware lebih fokus pada sektor paling kritikal serta fokus pada bisnis yang sensitive atau lemah terhadap gangguan.
Sejauh ini sudah banyak perusahaan di Asia Tenggara yang telah menjadi korban dari serangan ransomware. Namun karena saat ini sudah ada kerja sama internasional dengan beberapa gugus tugas yang bisa melacak kelompok berbahaya tersebut.
Ahli Kaspersky telah meyakini bahwa saat ini jumlah serangan berupa targeted ransomware akan berkurang sepanjang tahun jika dibandingkan dengan tahun pandemi yang sebelumnya.
Namun perlu Anda ketahui bahwa banyak layanan hosting yang tersedia dan ditawarkan oleh negara – negara maju seperti Singapura dan Malaysia, infrastruktur pusat datanya masih bisa untuk disalahgunakan oleh kelompok kejahatan siber.
Penipuan jarak jauh dan rekayasa sosial

Seiring berjalannya waktu dengan peningkatan kesadaran, kini telah banyak perusahaan yang peduli terhadap pentingnya keamanan siber untuk infrastruktur teknologi digunakan. Saking pentingnya keamanan ini, banyak perusahaan besar yang melakukan investasi besar untuk melindungi data, sistem dan jaringan perusahaan.