Ketika berbicara tentang investasi, ada salah satu istilah bernama aset likuid. Sebenarnya apa itu Pengertian Aset Likuid? Mari baca selengkapnya.
Jadi aset likuid ini merupakan harta yang vital untuk dimiliki, karena terkadang Anda mungkin membutuhkan dana cepat. Jadi dasarnya aset likuid ini adalah aset Anda, tetapi dapat diubah jadi uang kontan secara cepat, dan mudah, dan tanpa diikuti penurunan nilai.
Contoh dari aset likuid
Contohnya misalkan uang tunai yang dapat Anda akses dengan mudah dan tidak ada penurunan nilai. Selain itu masih ada jenis harta lain yang juga termasuk dalam aset likuid, jadi tidak terbatas pada uang tunai saja, yang penting ada karakter yang sama.
Mengapa aset likuid itu penting?
Dengan adanya aset likuiditas ini maka bisa membantu dalam meringankan ketika kondisi finansial membutuhkan dana cepat. Kami akan berikan contoh agar Anda tidak bingung, misalkan kondisi kecelakaan, sakit, kena PHK, dan untuk kebutuhan darurat lain yang sejenis.
Di mana itu semua tidak terduga-duga. Dan terkadang dana darurat yang sudah disiapkan tidak mencukupi, maka membutuhkan aset likuid untuk dicairkan.
Pertimbangan pemberi pinjaman
Anda juga perlu tahu kalau ternyata pemberi pinjaman juga memperhatikan aset likuid yang Anda miliki. Misalkan Anda hendak meminjam, maka kepemilikan aset likuid juga dipertimbangkan.
Karena sifatnya, di mana aset likuid ini dapat memberikan gambaran peminjam uang, maksudnya kemampuan mereka dalam membayar cicilan, karena bisa saja kondisi finansial peminjam tiba-tiba jatuh.
Hal yang sama berlaku dalam investasi. Inilah alasan mengapa diversifikasi aset sangat penting, dan berdasar pada faktor likuiditas masing-masingnya.
Contoh-contoh aset likuid
Berikut di bawah ini adalah contoh-contoh dari aset likuid:
- Emas (Logam mulia)
- Piutang
- Inventaris
- Reksadana
- Kas
- Efek ekuitas
- Aset pasar uang
- SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
- EFTs (Exchange Traded Funds)
- Efek hutang bisa dijual
Investasi likuid
Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, ada juga istilah investasi likuid. Nah ini juga ada beberapa contohnya, walaupun memang tidak banyak. Apa sajakah itu?
- Obligasi
- Reksa dana
- Saham
- Reksa dana pasar uang
Untuk berbagai macam investasi yang memiliki kaitan dengan tanah, properti, juga bangunan, itu tidak dapat dikategorikan dalam aset likuid. Alasannya tidak lain karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar apabila hendak menjual properti Anda, dengan begitu tak dapat memperoleh harga pasar yang setara ketika Anda menjualnya. Khususnya saat dana cepat Anda butuhkan.
Lalu bagaimana dengan Sertifikat Deposito?
Apakah SD itu termasuk likuid atau tidak? Oke akan kami jelaskan sekarang. Jadi ini semua bergantung ke ketentuan dan syaratnya.
Biasanya SD akan memberlakukan denda, dikenal juga dengan penalti. Khususnya saat nasabah menarik dana sebelum jatuh tempo.
Walaupun memang nilai denda yang dikenakan itu tidak sama antara satu perusahaan dan perusahaan yang lainnya.
Sama halnya dengan dana pensiun. Ini juga masuk kategori mendekati likuid.
Bergantung ke kemudahan proses pencairan dana. Dapat dilakukan tanpa kena penalti atau denda.
Baca Juga : Jenis Emas Untuk Investasi
Aset likuid untuk perusahaan
Tidak hanya untuk pribadi, namun juga berlaku untuk organisasi hingga perusahaan. Beberapa contoh adalah piutang, sebab transaksi itu akan dibayarkan atau likuid, dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun, bisa juga lebih cepat dari tanggal yang diperkirakan.
Demikian artikel mengenai apa itu Pengertian Aset Likuid, semoga dapat bermanfaat.