Kesalahan Bisnis Sistem Dropship Yang Perlu Anda Hindari – Sepertinya bisnis dropship itu memang menggiurkan karena poin utamanya yaitu Tanpa Modal Produksi dan Tanpa Modal Kulakan!. Kedua alasan itulah yang membuat orang hadir berbondong-bondong ke media online untuk menjajal bisnis dengan sistem dropship / dropshipping.
Bagi anda yang baru saja memulai jadi dropshipper atau sudah lama menjalankannya tapi malah buntung, disini kami akan berbagi tips terkait beberapa Kesalahan Bisnis Sistem Dropship Yang Perlu Anda Hindari. Mayoritas, orang yang gagal dalam bisnis dropship adalah orang yang tidak memperhatikan hal-hal tersebut.
Kesalahan Bisnis Sistem Dropship Yang Perlu Anda Hindari
Langsung saja inilah beberapa kesalahan yang biasa orang lakukan ketika menjalankan bisnis dropship, dengan harapan untung banyak, tapi yang terjadi biasanya malah sebaliknya.
Asal Tebas Peluang
Siapa yang tidak tergiur oleh adanya peluang pasar? Selama itu rame, biasanya kita tebas begitu saja. Toh peluang tidak musti datang dua kali? Inilah kesalahan pertama. Ingat objek dari aktifitas dropship itu adalah anda sendiri bukan suatu produk. Oleh karena itu dalam menangkap peluang setidaknya anda memiliki prioritas. Jika cita-cita anda adalah untuk bisnis jangka panjang, maka anda harus memulainya dengan lebih serius.
Lebih serius dalam:
- Memilih produk, yaitu produk yang sustainable (dibutuhkan secara berkelanjutan) dan selalu memiliki permintaan yang tinggi.
- Memilih produk yang tahan dikirim untuk menjangkau konsumen luas.
- Produk yang legal dan tidak perlu izin macam-macam kalau dikirim via udara.
- Pilih produk yang simpel dan mudah dipacking.
Tidak Fokus dan Terlalu Banyak Dagangan
Kita sudah banyak membaca ulasan bahwa mayoritas pebisnis sukses yang merintis dari sistem dropship adalah mereka yang tekun memasarkan produk spesifik dan tidak gonta-ganti. Alasannya hanya satu, yaitu karena mereka ingin menemukan value (nilai unik atas suatu produk yang sifatnya menjual).
Kan kita hanya memasarkan barang orang bukan produksi sendiri, kenapa harus memikirkan soal value? Kenapa tidak, toh mereka yang sudah sukses rata-rata mengarah pada brand, ya mereka ingin membuat brand sendiri, meski bukan buatan sendiri.
Selanjutnya —> Malas Riset Pasar