Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham
Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham – Pertama-tama Anda perlu tahu apa itu volatilitas. Jadi volatilitas ini mengarah ke ketidakpastian, juga resiko yang terjadi karena perubahan harga yang dapat ditemukan di pasar modal.

Mungkin sebelumnya Anda berpikiran kalau volatilitas itu adalah hal yang buruk, tetapi apakah selalu begitu? Agar lebih mengerti, mari baca selengkapnya di bawah ini.

Pengaruh volatilitas terhadap harga

Saat volatilitas di dalam kondisi yang rendah, itu akan menyebabkan pasar uang dalam kondisi tenang, penjual dan pembeli tidak ada yang mendominasi perdagangan. Namun apabila terjadi perubahan, ketika volatilitas tinggi, maka efeknya ke harga adalah harga dapat melonjak tajam, maupun terjun bebas.

Pengaruh dari volatilitas ini pada kemungkinan resiko yang dapat terjadi dapat dibilang sangatlah besar. Jadi harus benar-benar Anda perhatikan ketika Anda hendak melakukan trading di mata uang tertentu.

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Untuk menghitung volatilitas dapat Anda check di langkah-langkah di bawah ini:

  • Pertama, kumpulan harga saham untuk periode waktu tertentu yang hendak Anda hitung. Lalu Anda jumlahkan rata-ratanya.
  • Kedua, Anda dapat menghitung selisih harga yang ada tiap bulan, dengan menggunakan rata-rata yang sudah didapatkan sebelumnya.
  • Ketiga, kuadratkan hasil itu, kemudian jumlahkan.
  • Keempat, jumlah kuadrat dibagi jumlah periode.
  • Terakhir, untuk hasilnya diakarkan, kemudian hitunglah.

Jadi volatilitas ini dapat digunakan sebagai ukuran untuk membantu investor dalam membeli juga memprediksi harga saham.

Faktor yang menyebabkan terjadinya volatilitas harga, antara lain:

  1. Cuaca

Cuaca dapat mempengaruhi volatilitas harga. Sebagai contoh harga pertanian yang bergantung ke pasokan. Jika cuaca tidak mendukung maka hasil panen akan buruk. Begitu pula untuk sebaliknya, jika cuaca sedang bagus dan mendukung, maka hasil panen pun akan melimpah.

  1. Musiman

Musim juga bisa ikut mempengaruhi volatilitas harga. Sebagai contoh untuk bisnis, misalkan harga kamar hotel akan meningkat dengan tajam ketika musim liburan. Itu karena permintaan yang meningkat dari para wisatawan.

  1. Emosi

Kalau faktor ketiga penyebab volatilitas harga ini lebih ke volatilitas harga saham, crypto, dan lain-lain. Jadi saat terpengaruh emosi, misalkan harga turun terus, maka mereka pun menjual dengan murah, karena takut kena liquid. Sehingga volatilitas harga pun terjadi, di mana harga menjadi turun tajam.

Volatilitas saham

Untuk volatilitas saham, ini merupakan sebuah standar deviasi dihitung per tahun, dan fungsinya untuk pengukuran resiko saham di tahun yang berikutnya. Jadi dapat digunakan untuk memprediksi harga.

Apabila memang Anda mempunyai rencana melakukan transaksi saham dengan jangka waktu pendek untuk mendapatkan keuntungan, yang sebaiknya Anda pilih adalah saham yang memiliki volatilitas tinggi.

Sebab saham dengan volatilitas tinggi tersebut memiliki potensi untuk harga yang meningkat tajam, walaupun memang disertai dengan resiko yang lebih tinggi. Sebab high risk high return, ini sudah merupakan hal yang lumrah.

Masih terkait dengan volatilitas saham, untuk yang memakai pengukuran beta. Apabila harga saham punya beta di bawah 1.0, dapat disimpulkan jika kenaikan harga yang terjadi kemungkinannya sangat kecil. Dengan begitu resiko pun jadi lebih rendah.

Sebaliknya, apabila nilainya lebih dari 1.0, harga akan berubah, namun disertai dengan resiko yang juga lebih tinggi.

Volatilitas historis

Merupakan variasi saham untuk jangka waktu atau periode tertentu. Di mana variasi harga yang semakin banyak, memungkinkan saham untuk disertai volatilitas tinggi. Berlaku hal yang sama untuk kebalikannya.

Baca Juga : Apa itu Portofolio Investasi ?

Volatilitas pasar

Selanjutnya adalah volatilitas pasar, ini adalah tingkat perubahan harga pasar yang terjadi di sektor tertentu. Contohnya adalah pasar saham, komoditas, dan juga valuta asing.