Profil Risiko Investor Dan Cara Memahaminya

Profil Risiko Investor
Profil Risiko Investor

Apakah ini pertama kali Anda ingin mencoba investasi? Maka sebelum memulainya, Anda harus terlebih dahulu mengerti mengenai Profil Risiko Investor.

Dengan begitu Anda pun tak mengira-ngira mana instrumen investasi yang sesuai dengan target keuangan Anda, serta resiko yang memang menjadi batas toleransi Anda.

Berikut pembagian kategori profil risiko investor, Anda termasuk yang mana?

1. Agresif

Investor yang tak keberatan dalam menerima resiko dan fluktuasi tinggi, dengan tujuan potensi hasil investasi yang baik pada masa depan. Ini termasuk dalam profil resiko agresif.

Contoh instrumen investasi yang cocok: Reksa dana saham, saham, derivatif

2. Moderat

Investor yang berani dalam mengambil resiko lebih besar, dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih tinggi.

Dapat dikatakan jika jenis instrumen yang kedua ini posisinya ada di tengah-tengah, kalau dibandingkan dengan kategori yang lainnya.

Rencana jangka waktu investasi kategori profil resiko moderat yakni antara 3 hingga 4 tahun.

Contoh instrumen yang cocok: Sebagian kecil saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran (Saham, obligasi, pasar uang)

3. Konservatif

Investor yang prefer dengan instrumen investasi yang memiliki resiko rendah (Fluktuasi rendah). Meskipun tetap investor takut dalam menghadapi resiko kehilangan modal awal mereka.

Contoh instrumen yang cocok: Reksa dana pasar uang, deposito, obligasi jatuh tempo di bawah 1 tahun

(Umumnya rencana jangka waktu investasi investor konservatif selama 1 hingga 3 tahun)

4. Sangat Konservatif

Investor yang menganggap keutuhan nilai pokok dari sebuah investasi itu jauh lebih penting dibandingkan dengan potensi mendapatkan profit besar.

Umumnya investor masuk kategori sangat konservatif ini lebih memilih instrumen investasi yang memiliki resiko rendah.

Contoh instrumen yang cocok: Reksa dana pasar uang, deposito

Reksadana

Merupakan wadah menghimpun dana yang berasal dari masyarakat pemodal atau investor. Nantinya dana yang telah terkumpul diinvestasikan manajer investasi dalam beberapa instrumen investasi, contohnya deposito, obligasi, dan saham.

Jadi, Reksadana ini menjadi alternatif investasi untuk masyarakat pemodal, terutama pemodal besar dan pemodal kecil yang tak punya keahlian dan banyak waktu menghitung resiko investasi mereka.

Kenapa penting mengetahui profil resiko Anda sebelum menginvestasikan modal? Yuk baca infonya sekarang:

Manfaat tahu profil resiko

Oke, jadi jangan anggap remeh mengetahui profil resiko dan jangan di – skip ya.

  1. Bisa mempertimbangkan target yang hendak dicapai ketika memilih investasi
  2. Bisa memilih jenis investasi paling sesuai
  3. Bisa menyusun rencana strategi kontrol resiko
  4. Bisa mengatur portofolio investasi dengan tepat
  5. Membantu investor untuk menyadari bahwa tiap investasi terdapat resiko

Kalkulator profil resiko

Ada juga website yang menyediakan fasilitas kalkulator profil resiko. Anda boleh mencobanya.

Jadi kalkulator profil resiko ini adalah sebuah alat bantu. Fungsinya yakni mengetahui berapa level toleransi resiko investor ketika melakukan investasi.

Yang perlu Anda lakukan yakni mengisi kuesioner yang sudah disediakan. Tidak banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya, kurang lebih 5 menitan.

Nantinya akan muncul berapa profil resiko Anda, dan dari hasilnya akan dapat membantu Anda dalam menentukan manakah instrumen investasi yang paling cocok untuk Anda, dan bisa membantu dalam mencapai tujuan keuangan masing-masing investor.

Usia dan profil resiko

Terdapat kaitan erat antara usia dan profil resiko. Di mana usia seseorang yang semakin muda itu cenderung pengambilan resiko yang lebih tinggi. Dan berlaku sebaliknya.

Baca Juga : Cari Investor Usaha Kecil Menengah

Sekian artikel tentang profil resiko investor dan cara memahaminya, semoga bermanfaat.

Visited 1 times, 1 visit(s) today