Buat Anda yang belum tahu apa itu Fomo, jadi Fomo ini adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Ini merupakan sebuah kondisi di mana orang takut ketinggalan tren, dan langsung entry tanpa berpikir. Entry di sini maksudnya langsung menanamkan dana ke sebuah investasi.
Mayoritas yang sering terjebak kondisi Fomo ini adalah kaum muda yang baru belajar trading dan investasi. Baik trading maupun investasi, Fomo merupakan hal yang merugikan. Contoh saja kalau di investasi maka Anda membeli di harga yang terlalu tinggi, jadi sudah dibeli kemudian harga anjlok dan rugi banyak.
Kerugian trading karena faktor Fomo
Memang jika sedang beruntung, Anda tetap akan profit karena ikut dalam trend. Tetapi tidak selamanya keberuntungan tersebut akan terjadi, dan persentase lebih besar ke kondisi Anda mengalami kerugian.
Berikut beberapa kerugian lainnya jika terjebak Fomo, antara lain:
1. Nyangkut beli pada harga tinggi
Kami tidak akan menyebutkan saham saja, karena bisa lebih luas. Bisa juga ke crypto dan instrumen investasi yang lain. Ketika Anda Fomo dan membeli tanpa mempertimbangkan faktor lainnya, maka dapat terjadi Anda membeli ketika harga di pucuk istilahnya, jadi harga sudah terlalu tinggi.
Kemudian orang-orang menjual dan harga pun turun. Jika ini sudah terjadi maka Anda sudah telat untuk menjual, jadi kalau dijual langsung Anda mengalami kerugian. Dan jika Anda menunggu untuk harga naik, bisa jadi harga turun terus. Kalau memaksa menjual pun, Anda juga akan rugi fee, jadi ruginya berlipat ganda.
2. Membeli saham yang kurang berkualitas
Untuk Anda yang masih awam tentang saham, dan terjebak Fomo, maka tidak menutup kemungkinan Anda terjebak membeli saham dari perusahaan yang kualitasnya jelek. Jadi harga yang melonjak tinggi itu hanya bersifat sementara.
Ini juga dapat menjebak trader dan investor awam, yang membeli saham tanpa melakukan analisis terlebih dahulu, baik itu analisis teknikal dan analisis fundamental.
3. Nekat ambil hutang
Jika sudah Fomo dan Anda sedang dalam kondisi tidak punya cukup uang. Terkadang ada beberapa orang yang melakukan segala cara, termasuk nekat mengambil hutang. Karena mereka memiliki keyakinan jika akan untung dan akan kaya mendadak jika ikut tren.
Alhasil ketika terjebak di harga yang tinggi, Anda akan mengalami kerugian. Dan hutang tetap akan Anda. Anda pun harus membayar bunga yang tinggi, terjerat hutang sangatlah berbahaya.
4. Butuh waktu lama kembali ke harga normal
Bandar yang menggoreng harga, baik crypto, Forex, ataupun Saham, menyebabkan harga melambung tinggi dan turun dengan cepat.
Di sini yang untung bandar. Tetapi bagaimana dengan trader awam? Mereka pun harus menunggu lama untuk harga kembali ke harga normal, dan mereka bisa menjual dengan BEP.
Jikalau mau menjual dengan kondisi untung mungkin saja bisa. Tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan di sini Fomo sudah menyebabkan kerugian pada waktu.
Kebanyakan sih sulit untuk kembali pada harga normal, dan akhirnya keputusan terakhir yang diambil adalah cut lose, atau menjual dengan kondisi rugi.
Baca Juga : Apa itu Portofolio Investasi ?
Kalau itu uang sendiri tidak terlalu masal. Tetapi jika ini bersangkutan dengan point yang dibahas sebelumnya, di mana Anda membeli saham, crypto, atau lainnya, karena Fomo, dengan modal hutang. Maka Anda masih diwajibkan untuk membayar hutang dan bunganya!