Bisnis import sangat menggiurkan, karena potensi keuntungan yang cukup besar. Mungkin Anda tertarik untuk belajar Belajar Bisnis Importir ini, Anda sudah berada di artikel yang tepat. Kami akan memberikan dasar-dasarnya untuk Anda sekarang, oke langsung saja.
Belajar Bisnis Importir
1. Gabung komunitas import
Jangan pernah gengsi untuk bergabung dengan komunitas import. Di Indonesia cukup banyak komunitas yang seperti ini, dan para anggotanya tidak pelit ilmu.
Beberapa memang gratis, tetapi lebih baik ikut yang berbayar. Karena tentu saja ilmu yang didapat lebih ke practicable, dibandingkan hanya teori yang kulitnya saja.
Untuk yang berbayar rata-rata dicharge 3 jutaan ke atas. Memang sih biaya yang dibutuhkan cukup besar, tetapi sebanding dengan hasil atau ilmu yang akan Anda dapatkan. Karena jika Anda tidak mengerti apa-apa, kemungkinan berhasil dalam bisnis yang satu ini nol besar.
Adapun tujuan dari komunitas import ini yakni untuk membantu orang-orang yang ingin menjadi importir, terutama dalam teknik mencari supplier barang import dengan harga termurah, namun tidak hanya murah melainkan juga memiliki kualitas yang baik.
Pastikan sebelum memutuskan untuk membayar dan masuk ke salah satu komunitas tersebut, lakukan research terlebih dahulu, lihat kredibilitas komunitasnya. Amati rata-rata anggota dari komunitas yang sudah melakukan kegiatan import, dan apakah memang mereka terbukti berhasil mendapatkan profit selama proses kegiatan tersebut atau tidak.
2. Paham prosedur pengiriman barang
Selain menentukan negara mana yang Anda target untuk menjadi supplier, Anda tentu harus tahu mengenai prosedur pengiriman barangnya. Peraturan resmi di Indonesia mengenai ini diatur dalam peraturan kementerian perdagangan.
Termasuk di dalam point ini adalah memahami mengenai jasa freight forward yang terpercaya dan murah, asuransi barang import, sampai tahu tentang bea cukai barang import tersebut.
3. Pemasaran barang
Di Indonesia masyarakat sudah mulai melek internet. Bahkan sudah mulai terlihat adanya peralihan dari pola konsumsi dari offline menjadi online.
Tidak menjadi masalah besar jika memang Anda memiliki toko fisik, karena bisa menjual barang import tersebut di toko. Tetapi bagi Anda yang tidak memiliki modal besar sesungguhnya bukan masalah, karena Anda bisa menjualnya secara online.
Apalagi sekarang ini cukup banyak marketplace, seperti Shopee dan Tokped.
Tentu saja ada banyak kelebihan yang akan Anda dapatkan dengan memasarkan barang secara online. Di mana Anda dapat menghemat banyak, mulai dari biaya listrik, sewa toko, dan lain-lain.
Jangkauan pemasaran barang secara online jika lebih luas. Karena siapapun yang bisa mengakses internet sudah bisa melihat lapak Anda.
Kalau mau boleh juga ditambah dengan pemasaran melalui sosmed.
4. Tanda pengenal importir
Permenku no. 59/PMK.04/2014 menyebutkan seorang importir wajib meregistrasi kepabeanan. Anda perlu mendaftar ke dir. Jend. Bea & Cukai, nanti Anda akan memperoleh NIK atau Nomer Identitas Kepabeanan.
Jangan lupa check update jika memang terjadi perubahan aturan.
Hal lain yang perlu diurus adalah API (Angka Pengenal Importir), ini merupakan tanda pengenal sebagai seorang importir.
API sendiri dibedakan jadi 2 yakni API-U untuk Umum, tujuannya yakni barang impor yang hendak dijual lagi. Yang kedua adalah API-P untuk Produsen, tujuannya yakni barang import yang hendak dipakai sendiri oleh importir tersebut.
Baca Juga : Ide Bisnis di Rumah
Karena hendak menjual lagi, maka yang dibutuhkan adalah API-U.
Jika sudah mengurus ijin ini maka Anda pun bisa memperbesar skala bisnis Anda, dibandingkan sembunyi-sembunyi.